Impostor Syndrome sebagai Prediktor Kecanduan AI: Sebuah Pendekatan Kuantitatif
Abstrak
Fenomena impostor syndrome dan kecanduan AI semakin relevan di kalangan mahasiswa. Kecanduan AI adalah suatu keadaan di mana seseorang menjadi sangat bergantung dan sulit melepaskan diri dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh impostor syndrome terhadap kecanduan AI di kalangan mahasiswa. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner pada 130 responden. Alat ukur yang digunakan adalah Impostor Phenomenon Scale dan Dependen on Artificial Intelligence Scale, dengan masing-masing Cronbach’s alpha sebesar 0.876 dan 0.761. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS 26. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0.001 < 0.05, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara impostor syndrome dengan kecanduan AI. Nilai R square sebesar 0.076 menunjukan bahwa impostor syndrome memberikan pengaruh sebesar 7.6% terhadap kecanduan AI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terkait pengaruh impostor syndrome terhadap kecanduan AI di kalangan mahasiswa dapat diterima.