KEPERCAYAAN TERHADAP MISINFORMASI DAN BERITA PALSU: ANALISIS PENGARUH KUALITAS VIDEO DAN CARA BERPIKIR DENGAN METODE EKSPERIMEN
Abstrak
Media sosial saat ini menjadi sumber informasi utama bagi pengguna internet. Namun, informasi di media sosial sering kali terkontaminasi misinformasi dan berita palsu. Popularitas media sosial berbasis video turut memperburuk hal ini. Misinformasi dalam bentuk video lebih mudah dipercayai dan disebar dibanding format lainnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan kualitas video memengaruhi kepercayaan individu terhadap konten. Demikian pula dengan cara individu memproses informasi apakah secara intuitif atau deliberative. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh kualitas konten pada kepercayaan terhadap misinformasi dengan metode eksperimen. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh cara berpikir pada kepercayaan terhadap misinformasi. Eksperimen dilakukan dengan 72 partisipan yang dibagi ke dalam dua level eksperimen: level 1 untuk video berkualitas bagus (stabil, resolusi 720p, dan pencahayaan baik) dan level 2 untuk video berkualitas jelek (tidak stabil, resolusi 240p, dan pencahayaan kurang). Adapun cara berpikir diukur dengan cognitive reflection test berjumlah 5 soal yang telah diadaptasi. Karena data tidak memenuhi asumsi normalitas, maka analisis data menggunakan robust regression dengan software R. Hasil analisis data menunjukkan bahwa baik kualitas video dan cara berpikir tidak berpengaruh signifikan pada penelitian ini (p = 0.7375). Selain itu, uji Mann Whitney U-Test pada dua level eksperimen juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan (U = 446.000, p = 0.618). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini baik cara berpikir dan kualitas video tidak signifikan memengaruhi kepercayaan terhadap misinformasi atau berita palsu.