JIPP RESILIENSI MEMPERTAHANKAN HAFALAN AL-QURAN PADA REMAJA ALUMNI SANTRI DARUL QURAN MULIA (DQM) DITINJAU DARI RELIGIUSITAS DAN PRESTASI HAFALAN AL-QURAN SAAT PANDEMI COVID 19
Abstrak
Resiliensi mempertahankan hafalan Al-Quran di saat pandemic Covid 19 pada remaja alumni santri DQM ditinjau dari Religiusitas dan Prestasi Hafalan Quran menjadi tujuan penelitian ini. Menghafal Al-Qur’an bagi santri DQM (Darul Qur’an Mulia) saat di dalam pesantren mendapatkan banyak fasilitas kemudahan. Permasalahan terjadi saat mereka menjadi alumni. Tidak ada fasilitas ruangan khusus dan kawan-kawan yang sama-sama menghafal Al-Qur’an, tidak ada ustad/ustadzah yang membimbing atau membantu saat murojaah. Terlebih saat pandemi Covid 19. Terdapat penutupan lembaga-lembaga tahfidz. Di sisi lain para alumni santri DQM ada banyak kesibukan seperti bekerja atau kuliah. Resiliensi dalam banyak literatur merupakan kunci sukses saat pandemic covid 19. Faktor-faktor yang diduga memperkuat resiliensi santri alumni DQM diantara adalah Religiusitas dan prestasi jumlah hafalan Al-Qur’an alumni santri DQM. Partisipans sebanyak 130 remaja alumni santri alumni DQM (usia 17 – 25 tahun). Partisipan diperoleh dengan cara accidental sampling. Resiliensi diukur dengan menggunakan alat ukur CD-RISC dari Connor dan Davidson. Untuk religiusitas diukur dengan menggunakan Centrality of Religiousity Scale (CSR) dari Huber, S dan Huber, W.O. Sedangkan prestasi hafalan Al-Qur’an diperoleh dari jumlah banyaknya hafalan alumni santri DQM. Teknik analisa menggunakan regresi berganda. Hasil ditemukan ada korelasi yang cukup kuat ketiga variable religiusitas, prestasi hafalan Al-Qr’an dengan resiliensi dengan nilai R = 0.547. dan R2 =29.9. dengan nilai signifikansi religiusitas terhadap resiliensi sebesaar P = 0.000 dengan Beta sebesar = 81.7. sedangkan prestasi hafalan Al-Qur’an terhadap resiliensi memiliki nilai P = 0.46. dengan Beta = 22.7. Kesimpulan ada pengaruh signifikan religiusitas dan prestasi hafalan Al-Qur’an terhadap resiliensi remaja alumni santri DQM saat pandemi covid 19. Resiliensi lebih besar dipengaruhi oleh religiusitas daripada prestasi banyaknya hafalan Al-Qur’an