Main Article Content

Abstract

Pemahaman masyarakat terhadap teori gender dapat dikatakan belum sepenuhnya memahami. Banyak dari kalangan masyarakat yang hanya berpikiran bahwa peran perempuan hanya sebatas di ruang domestik saja, tetapi dibatasi perannya dalam ruang publik seperti yang digambarkan pada karya-karya sastra. Padahal sejarah mencatat bahwa sejak era kerajaan kuno khususnya di tanah Jawa, perempuan telah memegang peranan penting dalam membangun suatu kerajaan. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji dan mendeskripsikan kedudukan dan peran perempuan pada masa kerajaan-kerajaan di tanah Jawa kuno. Penelitian ini menggunakan metode historis yang meliputi empat langkah yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masa kerajaan-kerajaan di tanah Jawa kuno telah muncul sosok-sosok perempuan yang berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial masyarakat dan kemajuan suatu kerajaan seperti kehadiran Ratu Shima, Pramodawardhani, Ken Dedes, Gayatri, Tribuwanatunggadewi, dan Ratu Suhita. Sehingga dari kehadiran perempuan-perempuan hebat di Jawa kuno dapat disimpulkan bahwa kedudukan dan peran perempuan khususnya di tanah Jawa tidak hanya sebatas dalam ruang domestik, namun memiliki kedudukan dan peran juga di ruang publik.

Keywords

Peran Perempuan Jawa Kerajaan

Article Details

References

    Achmad, S. W. (2017). Sejarah Pemberontakan Kerajaan di Jawa: Dari Medang Hingga Pasca Mataram. Yogyakarta: Araska Publisher.
    Berg, V. Den, Kroeskamp, & Simandjoentak. (1952). Dari Panggung Peristiwa Sedjarah Dunia. Djakarta: J. B. Wolters.
    Dagun, S. M. (1992). Maskulin dan Feminin: Perbedaan Fisologi, Psikologis, Seksual, Karir, dan Masa Depan. Jakarta: Rineka Cipta.
    Drake, E. (2012). Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
    Gottschalk, L. (1985). Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah. Jakarta: UI Press.
    Istari, R. (2004). Tokoh Wanita di Jawa Sekitar Abad VII - XIV Masehi. Berkala Arkeologi, 24(1), 47–55. https://doi.org/10.30883/jba.v24i1.893
    Jamil, R. N., Joebagio, H., & Djono. (2018). Psychohistory Gayatri Rajapatni sebagai Roh Pancasilais. Jantra, 13(2), 97–106.
    Jati, W. R. (2015). Wani Ing Tata: Konstruksi Wanita Jawa dalam Studi Poskolonialisme. Jurnal Perempuan, 20(1), 82–91.
    Lady Rara Prastiwi, I., & Rahmadani, D. (2020). Polemik dalam Karir Perempuan Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 4(1), 1–11.
    Latif CM, N. (2013). Visualisasi Karakter Pramodawardhani dengan Pendekatan Fiksi Sejarah. Humaniora, 4(1), 228–240. https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3433
    Marince, Y. (2013). Pengarusutamaan Gender dalam Kehidupan Politik di Indonesia. JIPSI: Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi. http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf
    Mpu Prapanca. (1365). Kakawin Nagarakretagama: Ancient Javanese Transcript.
    Munandar, A. A. (2015). Kedudukan dan Peran Perempuan dalam Masa Jawa Kuno: Era Majapahit. Jumantra: Jurnal Manuskrip Nusantara, 6(1), 1–18.
    Muqoyyidin, A. W. (2013). Wacana Kesetaraan Gender: Pemikiran Islam Kontemporer Tentang Gerakan Feminisme Islam. Al-Ulum (Gorontalo), 13(2), 490–511.
    Pranidhi, D., Santoso, W. M., & Siscawati, M. (2022). Otoritas Perempuan dan Religiusitas Gayatri Rajapatni. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 22(1), 1–8.
    Saraswati, U. (2016). Kuasa Perempuan dalam Sejarah Indonesia Kuna. Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 10(1), 105–113. https://doi.org/10.17977/um020v10i12016p105
    Sukarno, I. S., & Setiawan, P. (2015). Perancangan Motion Graphic Ilustratif Mengenai Majapahit Untuk Pemuda-Pemudi. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa Dan Desain, 1(1).
    Sulastri. (2019). Falsafah Hidup Perempuan Jawa. Jurnal Sanjiwani, 10(1).
    Suryakusuma, J. (2012). Agama, Seks, dan Kekuasaan. Jakarta: Komunitas Bambu.
    Susanto, N. H. (2015). Tantangan Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Budaya Patriarki. Jurnal Muwazah, 7(2), 120–130.
    Wahyudi, D. Y. (2013). Gayatri dalam Sejarah Singhasari dan Majapahit. Jurnal Sejarah Dan Budaya, 7(2), 16–21. http://journal.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/4743