Main Article Content

Abstract

This study aims to describe the use of the Museum Multatuli as a source of local history in Lebak, Rangkasbitung, Banten in design thinking learning in school in today's digital era. This research uses a qualitative method using document study instruments or it can be called a literature study. These results indicate that design thinking learning can be applied in history learning with the modifications provided in visual research in measuring learning outcomes such as infographics, mind maps, and videos. With its facilities and collections, Museum Multatuli has a good collection in building students' historical awareness with empathy. Through learning at the Museum Multatuli as a source of local history, students will have diverse responses with digital resources that are supported in local history learning. So that students can save and record the values "‹"‹of historical events by providing awareness of their past to always make changes in the future.


 


Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan penggunaan Museum Multatuli sebagai sumber sejarah lokal di Lebak, Rangkasbitung, Banten dalam pembelajaran design thinking di sekolah pada era digital saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan instrumen studi dokumen atau bisa disebut studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran design thinking dapat diterapkan dalam pembelajaran sejarah dengan diberikan modifikasi secara visual dalam mengukur hasil belajar seperti infografis, mind map, dan video. Dengan fasilitas dan koleksi yang dimilikinya, Museum Multatuli memiliki koleksi yang baik dalam membangun kesadaran sejarah siswa dengan empati. Melalui pembelajaran di Museum Multatuli sebagai sumber sejarah lokal, siswa akan memiliki respons yang beragam dengan didukung sumber digital dalam mempelajari sejarah lokal. Sehingga, siswa dapat menyimpan dan merekam nilai-nilai dari peristiwa sejarah dengan memberikan kesadaran akan masa lalunya untuk selalu melakukan perubahan-perubahan di masa yang akan datang.

Keywords

Museum Multatuli Sumber Sejarah Lokal Design Thinking

Article Details

References

  1. A, M. Y., Ibrahim, N., & Kurniawati. (2018). Pemanfaatan Museum sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran Sejarah. Visipena, 9(2), 215–235. Retrieved from http://visipena.stkipgetsempena.ac.id/home/article/view/225/194
  2. Absor, N. F. (2019). PENGGUNAAN KONSTRUKSI DAN KONSENSUS DALAM KEBENARAN SEJARAH. Prosiding Seminar Nasional Penguatan Riset Dan Luarannya Sebagai Budaya Akademik Di Perguruan Tinggi Memasuki Era 5.0, 304–310.
  3. Ahmad, T. A. (2010). Strategi pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran pada materi zaman prasejarah. Paramita: Historical Studies Journal, 20(1).
  4. Buchanan, R. (1992). Wicked Problems in Design Thinking. Design Issues, 8(2), 5. https://doi.org/10.2307/1511637
  5. Buzan, T., & Buzan, B. (1993). The Mind Map Book. London: BBC Books.
  6. Carey, P. (1976). The origins of the Java War (1825–30). The English Historical Review, XCI(CCCLVIII), 52–78. https://doi.org/10.1093/ehr/XCI.CCCLVIII.52
  7. Cross, N. (1999). Design Research: A Disciplined Conversation. Design Issues. https://doi.org/10.2307/1511837
  8. Farid, H. (2018). Pidato Pembukaan Museum Multatuli.
  9. Guntur, A. (2018). Kraton Buton Sebagai Sumber Sejarah Lokal Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah. https://doi.org/10.21009/jps.071.06
  10. Haeri, I. Z. (2018). Pemuda dan Milenial: Museum Sumpah Pemuda dalam Design Thinking. Jakarta.
  11. Haeri, I. Z. (2019). Ludo Raksasa Sejarah: Mengajarkan Computational Thinking Di Pondok Pesantren. Proceedings Seminar Nasional Pusat Kurikulum Dan Pembelajaran, 179–190. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  12. Hartati, U. (2016). MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH. HISTORIA, 4(1), 1. https://doi.org/10.24127/hj.v4i1.386
  13. Historia. (2018). 10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Museum Multatuli. Retrieved from historia.id website: https://historia.id/politik/articles/10-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-museum-multatuli-vQNNX/page/1
  14. Karyono, K. (2010). PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PRASEJARAH BAGI GURUGURU SMA KOTA SEMARANG. Jurnal Abdimas.
  15. Krispendoff, K. (1993). Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi. In Yogyakarta Penerbit Kanisius.
  16. Melles, G., Howard, Z., & Thompson-Whiteside, S. (2012). Teaching Design Thinking: Expanding Horizons in Design Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 31, 162–166. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.12.035
  17. Multatuli. (2008). Max Havelaar. Yogyakarta: Narasi.
  18. Naredi, H., Qodariah, L., & Andi. (2018). Pengenalan Museum Sebagai Informasi Kesejarahan Dalam Meningkatkan Kesadaran Sejarah. Prosiding Kolokium Doktor Dan Seminar Hasil Penelitian Hibah, 165–176. https://doi.org/https://doi.org/10.22236/psd/11165-17669
  19. Oktaviani, A. N. (2018). Museum Multatuli, Museum Antikolonialisme Pertama di Indonesia. Retrieved from jawapos.com website: https://www.jawapos.com/features/14/02/2018/museum-multatuli-museum-antikolonialisme-pertama-di-Indonesia/
  20. Sholeh, M., Iswayudi, C., & Prabowo, E. T. (2014). E-Museum: Informasi Museum Di Yogyakarta Berbasis Location Based System. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST).
  21. Somad, A. (2019). Workshop Mengintegrasikan Tokoh Daerah dalam Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas.
  22. Vidiardi, S. (2015). Pengembangan Museum Virtual Interaktif Menggunakan Teknologi Desktop Virtual Reality Pada Museum Ranggawarsita. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.