Main Article Content

Abstract

This study aims to explain and analyze Abdul Munir Mulkhan's sufism-style education thoughts in dealing with the problems of modern society. This thought is an exploration of ideas that aims to find a contemporary educational format that can overcome the pathologies of modernity and modernism. This study uses a historical method, with primary data derived from interviews with sources and secondary data from literature reviews of the works of other sources and writers with related themes. This research finds that the concept of education with Abdul Munir Mulkhan's sufism-style is an attempt to deconstruct theological doctrines in Islam and conventional sufism and direct them to the functionalization of Islam in social life. The epistemology of Sufism developed in Abdul Munir Mulkhan's sufism-style education aims to synthesize an objective-empirical paradigm with a subjective-intuitive nature so as to create an integrative paradigm model. Abdul Munir Mulkhan's sufism-style education ultimately aims to open people's internal awareness of situations, conditions, and spiritual responsibilities that can lead people to improve their self-quality and be responsive to the changes that occur around them, as well as to improve the welfare of other humans through the science of charity and the scientific charity.


 


Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pemikiran pendidikan bercorak sufisme Abdul Munir Mulkhan dalam menghadapi problematika masyarakat modern. Pemikiran tersebut merupakan eksplorasi pemikiran yang bertujuan mencari format pendidikan kontemporer yang dapat mengatasi patologi modernitas dan modernisme. Penelitian ini menggunakan metode historis, dengan data primer berasal dari hasil wawancara dengan narasumber serta data sekunder berasal dari telaah pustaka terhadap karya-karya narasumber dan penulis lainnya dengan tema yang terkait. Penelitian ini menemukan bahwa konsep pendidikan bercorak sufisme Abdul Munir Mulkhan merupakan upaya mendekonstruksi doktrin-doktrin teologis dalam Islam dan tasawuf konvensional dan mengarahkannya pada fungsionalisasi agama Islam dalam kehidupan sosial. Epistemologi tasawuf yang dikembangkan dalam pendidikan bercorak sufisme Abdul Munir Mulkhan bertujuan untuk menyintesis paradigma objektif-empiris dengan subjektif-intuitif sehingga tercipta suatu model paradigma yang bersifat integratif. Pendidikan bercorak sufisme Abdul Munir Mulkhan pada akhirnya bertujuan untuk membuka kesadaran internal manusia terhadap situasi, kondisi, dan tanggungjawab spiritual yang dapat mengantarkan manusia ke arah perbaikan kualitas diri dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya, sekaligus dapat menyejahterakan manusia lainnya melalui ilmu amaliah dan amal yang ilmiah.

Keywords

Sufism Tasawuf Modernism

Article Details

References

  1. Abdurahman, D., & Safa, A. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Ar-Ruzz Media.
  2. Andi, A., Riadi, S., & Absor, N. F. (2020). Perilaku Altruistik dan Eklektik dalam Praksis Pendidikan Kiai Ahmad Dahlan. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan, 6(1), 1–15.
  3. Fakhry, M. (1986). Sejarah Filsafat Islam, terj. Jakarta: Pustaka Jaya.
  4. Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-Press.
  5. Grondin, J. (2007). Sejarah Hermeneutik: Dari Plato Sampai Gadamer, terj. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
  6. HAMKA. (1996). Tasauf Modern. Jakarta: Pustaka Panjimas.
  7. Hardiman, F. B. (1990). Kritik ideologi : pertautan pengetahuan dan kepentingan. In Pustaka Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
  8. Hardiman, F. B. (2004). Filsafat modern: dari Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  9. Kartanegara, M. (2006). Menyelami lubuk tasawuf. Jakarta: Erlangga.
  10. Kuntowijoyo. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bentang Pustaka.
  11. Mulkhan, A. M. (2004). Kecerdasan Ma'rifat dan Revolusi Spiritual dalam Tradisi Sufi”. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1).
  12. Mulkhan, A. M. (2005a). Kecerdasan Makrifat (Ma'rifat Quotient), Jalan Pembebasan Manusia Dari Mekanisme Konflik. In P. U. Tanthowi (Ed.), Begawan Muhammadiyah, Bunga Rampai Pidato Pengukuhan Guru Besar Tokoh Muhammadiyah. Jakarta: PSAP.
  13. Mulkhan, A. M. (2005b). Kesalehan multikultural : ber-Islam secara autentik-kontekstual di aras peradaban global. Jakarta: PSAP.
  14. Mulkhan, A. M. (2007). Sufi pinggiran : menembus batas-batas. Yogyakarta: Impulse : Kanisius.
  15. Mulkhan, A. M. (2009). Wawacara dengan Abdul Munir Mulkhan. Yogyakarta.
  16. Nata, A. (1995). Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf (Dirasah Islamiyah IV). Jakarta: Rajawali Pers.
  17. Rakhmat, J. (1999). Meraih cinta Ilahi : pencerahan sufistik. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
  18. Sevilla, C. G. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.