Main Article Content

Abstract

The discourse on the role of women never ends up talking. Women as actors in domestic work or their roles in the public sphere are not long debated, become discussions everywhere. One of them is about the women's movement. A movement created by women activists whose task is to promote the position of women. Step by step taken by women figures on the trajectory of history proves that Indonesian women have truly laid the foundation of women in the name of social justice. This research aims to make the understanding of history as the foundation for women who are active today in fighting for social and political rights. The research method used is the historical method. The result is that the movement of women from the end of the 19th century to the most recent one has been fluctuating or tidal. The strong waves raised by female figures in voicing women's rights in all fields were born from gender injustice. Therefore, Indonesian women leaders have given an example, women today have the responsibility to continue the struggle.


 


Abstrak


Diskursus mengenai peran perempuan tidak pernah habis dibicarakan. Perempuan sebagai aktor pekerjaan domestik ataupun perannya di ruang publik tidak usang diperdebatkan, dijadikan wacana diskusi di mana-mana. Salah satunya mengenai pergerakan perempuan. Gerakan yang diciptakan para aktivis perempuan secara mendasar bertujuan untuk mengangkat posisi perempuan. Langkah demi langkah yang dilakukan para tokoh perempuan pada lintasan sejarah membuktikan bahwa perempuan Indonesia bersungguh-sungguh meletakkan dasar pergerakan perempuan atas nama kemanusiaan dan keadilan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan pemahaman sejarah sebagai landasan pergerakan perempuan di masa sekarang dalam memperjuangkan hak-hak sosial dan politik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis. Hasilnya adalah pergerakan perempuan sejak akhir abad 19 sampai yang paling mutakhir bersifat fluktuatif atau pasang surut. Gelombang kencang yang diembuskan para tokoh perempuan dalam menyuarakan hak perempuan dalam segala bidang lahir dari ketidakadilan gender. Maka dari itu, para tokoh perempuan Indonesia telah mencontohkan, perempuan hari ini punya tanggung jawab melanjutkan perjuangan.

Keywords

Sejarah Pergerakan Perempuan Pendidikan Bangsa Peran

Article Details

References

  1. Arivia, G. (n.d.). Soekarno dan Gerakan Perempuan: Kepentingan Bangsa Vs Kepentingan Perempuan. Retrieved from https://www.scribd.com/doc/256761246/Soekarno-Dan-Gerakan-Perempuan
  2. Blackburn, S. (2004). Women and the state in modern Indonesia. Cambridge University Press.
  3. Diniah, H. (2007). Gerwani bukan PKI: sebuah gerakan feminisme terbesar di Indonesia. í‡arasvatiBooks.
  4. Jupriono, S. D. (1997). Betina, Wanita, Perempuan: telaah semantik leksikal, semantik historis, pragmatik. Online.
  5. Kartini, R. A. (1963). Habis gelap terbitlah terang / Raden Adjeng Kartini ; terdjemahan Armijn Pane (A. Pane 1908- & R. A. Kartini 1879-1904. Habis gelap terbitlah terang, Eds.). Djakarta: Balai Pustaka.
  6. Kuntjara, E. (2001). Gender in Javanese Indonesian. Impact: Studies in Language and Society, 199.
  7. Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
  8. Manilet-Ohorella, G. A., Sutjiatiningsih, S., & Ibrahim, M. (1992). Peranan wanita Indonesia dalam masa pergerakan nasional. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai ....
  9. Mcdonald, L. (2001). Feminisme dan Sosialisme. Australia: Resistance Book.
  10. Rahardjo. Wellevenbeid Bagian I. Poetri Mardika. , Pub. L. No. 10, 103 (1917).
  11. Sastroatmodjo, S. (2005). Tragedi Kartini / Suryanto Sastroatmodjo. Yogyakarta: Narasi.
  12. Soetjipto, A. W. (2005). Politik perempuan bukan gerhana : esai-esai pilihan / [Ani Widyani Soetjipto]. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
  13. Soyomukti, N. (2009). Perempuan di mata Soekarno / Nurani Soyomukti. Yogyakarta: Garasi.
  14. Suryokhondro, S. (1984). Potret pergerakan wanita di Indonesia / Sukanti Suryochondro ; diterbitkan untuk Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial (Y. I.-I. Sosial, Ed.). Jakarta: Rajawali.
  15. Vreede-de Stuers, C. (2008). Sejarah perempuan Indonesia : gerakan dan pencapaian / Cora Vreede-de Stuers. Depok: Komunitas Bambu.
  16. Wieringa, S. (1998). Kuntilanak Wangi: Organisasi-organisasi Indonesia sesudah 1950. Jakarta: Kalyanamitra Pusat Komunikasi dan Informasi Perempuan.
  17. Yanti, R. D. (2020). Potret Gerakan Perempuan pada Abad Ke 20 di Batavia: Poetri Mardika 1912. Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 3(2), 135–144.