Main Article Content

Abstract

Melihat sejarah pendidikan Islam di Indonesia terlihat bahwa perkembangannya telah dimulai sejak masuknya Islam ke Indonesia yang diperkirakan pada abad ke 12 Masehi. Muhammadiyah hadir sebagai pelopor, mempunyai andil besar sebagai peletak dasar integrasi antara pendidikan pesantren yang bercorak keagamaan dengan pendidikan umum, yang pada masanya didominasi oleh orang Belanda. Hal tersebut tidak terlepas dari falsafah ajaran Kyai Ahmad Dahlan. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis falsafah ajaran Kyai Ahmad Dahlan dan etos pendidikan Muhammadiyah untuk pendidikan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan instrumen kajian dokumen. Hasilnya ditemukan bahwa terdapat praktik-praktik dalam dunia pendidikan Indonesia yang mencerminkan tujuh falsafah ajaran Kyai Dahlan, yaitu: (1) berlandaskan pada tujuan hidup; (2) tidak sombong; (3) tidak taqlid; (4) mengoptimalkan akal; (5) berani untuk kebenaran; (6) berkorban untuk orang banyak; dan (7) adanya kombinasi pengehuan/teori dengan praktik (ilmu amaliyah).  Ketujuh falsafah tersebut, menjadi penting sebagai acuan role model pendidikan di Indonesia yang bukan hanya berorientasi keduniawian, namun juga ada jangka panjang akhirat, dan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia harus diorientasikan pada proses menciptakan manusia yang "Kyai yang berkemajuan” atau orang yang intelek-ulama atau ulama yang intelek.

Keywords

Falsafah Ajaran Kyai Ahmad Dahlan Pendidikan Indonesia

Article Details

References

Read More