Main Article Content

Abstract

The Musi River has an important role in historical periodization in Palembang, especially during the Srivijaya period. However, the role of the Musi river has not been conveyed so often in the concept of learning local history and its relation to maritime affairs. Based on these conditions, this study aims to examine the maritime aspects of the Musi River as a means of learning local history. The method used is a qualitative method using a historical approach. The role of the Musi river in Indonesian maritime needs to be developed for learning local history. This is very important because Sriwijaya's maritime glory was also influenced by the Musi river. This role can be explained through maritime aspects, namely trade, shipping, shipping, maritime traditions, sea mythology, piracy, fisheries, law of the sea. Based on exploring these maritime aspects, the material on the Musi river becomes broader and contextual to be applied in learning local history based on the basic competencies of the curriculum.

Keywords

Musi River Maritime Palembang Learning Local History.

Article Details

Author Biography

Muhammad Reza Pahlevi, Universitas Sriwijaya

Pendidikan Sejarah, FKIP

References

  1. Adhayanto, O. (2014). Maritim Constitution. Jurnal Selat. Vol. 2(1): 135-145.
  2. Abdullah, T. (1985). Di Sekitar Sejarah Lokal di Indonesia. Dalam Taufik Abdullah (ed.). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  3. Asnan, G. (2007). Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
  4. Augustio, O & Setiawan, B. (2019). Pengaruh Kondisi Geologi Terhadap Perubahan Morfometri Sungai Musi Daerah Empat Lawang dan Sekitarnya. Prosiding Seminar Nasional AVoER XI 2019 Palembang, 23-24 Oktober 2019 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, hal. 523-527.
  5. Dhita, A.N. & Putri, S.D. (2021). Membaca Keturunan Arab di Palembang: Dari Kedatangan Hingga Kini. Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam. Vol. 9(1): 117-138. DOI: 10.24235/tamaddun.v9i1.8174
  6. Efrianto, Zubir, Z., & Maryeti. (2014). Pempek Palembang Makanan Tradisional dari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Padang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direkorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang.
  7. Elfariansyah, A. & Attas, S.G. (2022). Tradisi Perahu Bidar Sebagai Warisan Budaya Dalam Kehidupan Masyarakat Kota Palembang. Jurnal Pendidikan UNSIKA. Vol. 10(1), hal. 67-79. DOI: 10.35706/judika.v10i1.5842
  8. Farida, I., Rochmiatun, E. & Kalsum, N.U. (2019). Peran Sungai Musi dalam Perkembangan Peradaban Islam di Palembang: Dari Masa Kesultanan Palembang hingga Hindia Belanda. Jurnal Sejarah Peradaban Islam. Vol. 3(1): 50-57. DOI: 10.30829/juspi.v3i1.4079
  9. Hariyono. (2017). Sejarah Lokal: Mengenal Yang Dekat, Memperluas Wawasan. Jurnal Sejarah dan Budaya. Vol. 17(2): 160-166. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i22017p160
  10. https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/ceritarakyat/e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5
  11. https://palembang.tribunnews.com/2022/08/21/dinas-energi-dan-sumber-daya-mineral-sumsel-raih-juara-1-lomba-perahu-bidar-di-sungai-musi
  12. https://otomotif.tempo.co/read/1689086/drag-race-and-drag-bike-championship-2023-digelar-di-palembang
  13. Kee-Long, So. 1998. Dissolving Hegemony or Changing Trade Pattern? Images of Srivijaya in the Chinese Sources of the Twelfth and Thirteenth Centuries. Source: Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 29, No. 2 (Sep., 1998), pp. 295-308).
  14. Nawiyanto, & Endrayadi, E. C. (2016). Kesultanan Palembang Darussalam: Sejarah dan Warisan Budayanya. Jember: Tarutama Nusantara.
  15. Pangestu, D.A. & Rochmat, S. (2021). Philosophy Of Freedom To Learn In The Perspective Of Founding Fathers. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 6(1), hal: 78-92. DOI: https://doi.org/10.24832/jpnk.v6i1.1823
  16. Purwanti, R. (2010). Peran Sungai Musi dalam Pembentukan Pusat Politik-Ekonomi Budaya Masyarakat Palembang dalam Mencari Ekspedisi Sriwijaya Mencari Jalur yang Hilang, Bambang Budi Utomo (Ed). Kementrerian Kebudayaan dan Pariwisata Badang Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata: Balai Arkeologi Palembang.
  17. Rangkuti, N. (2010). Ekspedisi Sriwijaya dan Arkeologi Maritim dalam Mencari Ekspedisi Sriwijaya Mencari Jalur yang Hilang, Bambang Budi Utomo (Ed). Kementrerian Kebudayaan dan Pariwisata Badang Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata: Balai Arkeologi Palembang.
  18. Rochmiatun, E. (2016). Orang Laut, Bajak Laut, dan Raja Laut: Dinamika Kehidupan dan Kekuasaan dalam Naskah Kontrak Sultan-Sultan Palembang Abad 18-19. Jurnal Manuskrip. Vol. 6(1), hal. 181-210.
  19. Sari, E. P., & Sunarti. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Living History dalam Materi Lokal Serat Centini sebagai Upaya Membangun Nilai Pendidikan Karakter Siswa. Proceedings Series on Social Sciences & Humanities. Vol. 3: 503-508. DOI: https://doi.org/ https://doi.org/10.30595/pssh.v3i.319
  20. Santun, M.D.I. (2010). Venesia Dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang dari Kolonial sampai Pascakolonial. Yogyakarta: Ombak.
  21. Sesfao, M. (2020). Perbandingan Pemikiran Pendidikan Paulo Freire dengan Ajaran Tamansiswa Dalam Implementasi Merdeka Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 2020.
  22. Sevenhoven, J.L. van. (1971). “Beschrijving van de hoofdplaats van Palembang”, dalam Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten 9. 1923. diterjemahkan Lukisan Tentang Ibu Kota Palembang. Djakarta: Bhratara.
  23. Suryosumarto, B. (2006). Sriwijaya Kerajaan Maritim Terbesar Pertama di Nusantara. Jurnal Ketahanan Nasional. Vol. 9(1), hal: 49-56.
  24. Zusneli, Z. (2015). Peranan Selat Bangka sebagai Pintu Gerbang Dunia Maritim Kota Palembang. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya. Vol. 1(2): 248-263. DOI: https://doi.org/10.36424/jpsb.v1i2.92