https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/issue/feed Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) 2024-01-30T22:39:36+07:00 MB. Ali Sya'ban ali_syaban@uhamka.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL)</strong> is an Open Access Journal published by the Department of Geography Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka and collaborated with <strong><a href="https://drive.google.com/file/d/1lDldiFJaGAo_gry3qvlp3OqYJ-gHpPmp/view?usp=drive_link">Ikatan Geograf Indonesia (IGI)</a></strong>. It has been accredited by the Ministry of Research and Technology/BRIN with Certificate Number <strong>200/M/KPT/2020</strong> <strong><a href="https://drive.google.com/file/d/1l1mvngF5vWeDwWDtqkdOMm0G8uRimxT3/view" target="_blank" rel="noopener">(Download Certificate)</a></strong>, which is ranked in <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/6941"><strong>SINTA 3</strong> </a>. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) concerns with geography education, physical geography, social geography, Geographic Information Science which releases twice in a year (January and July).</p> https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/article/view/11755 Identifikasi Kemampuan Berpikir Spasial Pada Materi Atmosfer Siswa SMA di Kota Padang 2023-10-21T13:56:25+07:00 Muhammad Aliman alviageo@gmail.com Mike ardilamike077@gmail.com Dahri Hi Halek dahrihalek@gmail.com Silvia Marni silviamarnindo@gmail.com Supriyono supriunihaz@gmail.com Gusnaldi gusnaldi110611@gmail.com <p>Berpikir spasial dibutuhkan oleh siswa dalam memahami pembelajaran geografi di SMA. Pemetaan kemampuan berpikir spasial oleh guru diawal pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyusun modul ajar sesuai dengan kurikulum merdeka. Pada artikel ini, tujuan penelitian ini melakukan identifikasi kemampuan berpikir spasial siswa pada materi atmosfer di SMA. Populasi penelitian berjumlah 324 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan metode survei terhadap siswa kelas X (Fase E) SMAN 15 Padang. Instrumen berpikir spasial terdiri dari indikator komprehensif, representasi, skala, interaksi spasial, aplikasi dan analisis. Instrumen penelitian telah divalidasi dengan nilai <em>cronbach alfa</em> &lt; 0.709. Responden dalam penelitian ini sebanyak 66 siswa fase E. Hasil penelitian membuktikan rata-rata kemampuan berpikir spasial pada materi atmosfer siswa SMAN 15 Padang berada pada tingkatan sedang dengan nilai sebesar 50,3%. Penilaian secara detail setiap indikator berpikir spasial dijelaskan dalam artikel ini. Pemetaan lebih awal kemampuan berpikir spasial siswa SMA dibutuhkan dalam memudahkan proses pembelajaran geografi sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.</p> 2024-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/article/view/11991 Kualitas Air Dan Hidrogeokimia Mata Air Di Lereng Selatan Gunungapi Merbabu 2023-10-05T20:22:27+07:00 Sonna Diwijaya sonna.diwijaya@mail.ugm.ac.id Ahmad Cahyadi ahmad.cahyadi@ugm.ac.id Mohammad Pramono Hadi mphadi@ugm.ac.id <p>Mata air di lereng selatan Gunungapi Merbabu memiliki peranan yang besar dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) menganalisis kualitas air pada mata air di lereng Selatan Gunungapi Merbabu, dan (2) menganalisis karakteristik hidrogeokimia air pada mata air di lereng selatan Gunungapi Merbabu. Penelitian ini dilakukan di Lereng Selatan Gunung Merbabu dengan mengambil 4 sampel mata air, 2 sampel air hujan, dan satu sampel air sungai. Penentuan titik pengambilan sampel mata air berdasarkan sensus berdasarkan data dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, wawancara penduduk lokal, dan penelitian terdahulu. Analisis kualitas air dilakukan dengan metode <em>matching </em>terhadap baku mutu air minum Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021, Todd dan Mays (2005), dan <em>Guidline for Drinking Water World Health Organization</em> 2022. Analisis hidrogeokimia dilakukan dengan analisis ion mayor dominan menggunakan Schoeller Diagram, analisis tipe kimia dan proses hidrogeokimia yang dominan dengan diagram piper, serta analisis perbandingan ion untuk menentukan proses-proses yang mempengaruhi kondisi hidrogeokimia mata air termasuk sumber pencemaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air di lokasi kajian dalam kondisi baik. Meskipun semua parameter tidak ada yang melebihi baku mutu, tetapi indikasi terjadinya pencemaran telah terindentifikasi. Selain itu, karakteristik hidrogeokimia dari parameter DHL, TDS dan suhu, serta tipe kimia HCO<sub>3</sub><sup>-</sup> - Ca<sup>2+</sup>- Mg<sup>2+</sup> menunjukkan bahwa mata air disuplai dari air tanah pada akuifer dangkal dan lokal dengan proses utama pengayaan mineral pada zona lengas tanah.</p> 2024-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/article/view/11668 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Tipologi Urban Sprawl Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung 2023-10-05T20:35:11+07:00 Dava Novita Andini davanovita@upi.edu Lili Somantri lilisomantri@upi.edu Shafira Himayah shafirahimayah@gmail.com <p>Penduduk terus bertambah meningkatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan yang dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Namun, terbatasnya lahan perkotaan mengakibatkan perubahan menuju wilayah pinggiran kota. Seperti perkembangan yang terjadi di Kota Bandung memberikan pengaruh pada perubahan pola penggunaan lahan Kecamatan Bojongsoang. Tujuan penelitian ini ialah 1). untuk menganalisis penggunaan lahan Kecamatan Bojongsoang tahun 2017 dan 2021; 2). untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan pada tahun 2017-2021; dan 3) untuk menganalisis tipologi <em>Urban Sprawl</em> akibat perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif yakni membandingkan hasil digitasi penggunaan lahan tahun 2017 dan 2021 berdasarkan interpretasi Citra SPOT 6/7 di Kecamatan Bojongsoang. Populasi penelitian merupakan seluruh Kecamatan Bojongsoang. Sampel terdiri dari 50 titik sampel yang dipilih berdasarkan luasan perubahan penggunaan lahan, kemudahan akses, dan sebarannya yang dapat mewakili wilayah penelitian. Pengukuran tipologi <em>Urban Sprawl </em>menggunakan 5 (lima) variabel, yakni kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, jarak ke pusat kota, pembangunan dalam jangkauan jaringan jalan, dan pola pembangunan lompatan katak. Hasil penelitian diperoleh 18 klasifikasi penggunaan lahan yang terinterpretasi di Kecamatan Bojongsoang dan berdasarkan hasil wawancara sampel penduduk di tiap desa diketahui bahwa penggunaan lahan tahun 2017 sesuai dengan hasil digitasi. Perubahan penggunaan lahan sebesar 274,94 Ha, dan hasil uji akurasi terdapat 4 (empat) titik sampel yang tidak sesuai sehingga akurasi diperoleh sebesar 92%. Perubahan penggunaan lahan memberikan pengaruh pada pengukuran variabel tipologi <em>Urban Sprawl</em> sehingga didapatkan perubahan tingkat tipologi di Desa Bojongsari dari tingkat sedang menjadi tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait perubahan penggunaan lahan yang mengakibatkan berubahnya tipologi <em>Urban Sprawl</em> di daerah pinggiran kota.</p> <p> </p> 2024-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/article/view/14051 Pengaruh Pelatihan Dan Teknologi Penginderaan Jauh Terhadap Kualitas Salah Satu Komponen Intelijen Geospasial 2024-01-24T06:26:33+07:00 Sony Setiawan Sonysetiaw76@gmail.com Pujo Widodo sonysetiaw76@gmail.com Djoko Andreas Navalino sonysetiaw76@gmail.com <p>Pemanfaatan teknologi kecerdasan informasi spasial atau dikenal dengan geospasial intelijen menjadi populer digunakan dalam mencari informasi komponen strategis salah satuya adalah informasi mengenai pangkalan militer. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui dan menganalisis dampak pengaruh pelatihan dan teknologi penginderaan jauh terhadap kualitas salah satu komponen intelijen geospasial (foto udara pangkalan militer). Populasi penelitian ini adalah seluruh personel khusus pemotretan udara di salah satu unit militer di Jakarta yang berjumlah 86 orang. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus, dengan mengambil 100% jumlah populasi yang ada di unit tersebut, yaitu sebanyak 86 responden. Pada pengumpulan data digunakan metode dengan melakukan studi dokumentasi literature dan kuisioner. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan software Ms Excel dan SPSS 24. Kuesioner sebagai instrumen penelitian divalidasi dengan korelasi Pearson (<em>Product Moment</em>) sementara reliabilitas instrumen diukur dengan Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R) sebesar 83.70%, disimpulkan bahwa kemampuan variabel independen (pelatihan dan teknologi penginderaan jauh) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (kualitas foto udara pangkalan militer) sebesar 83.70%, sedangkan sisanya merupakan variabel yang tidak terungkap. Temuan penelitian adalah (1) pelatihan memiliki pengaruh positif terhadap hasil kualitas foto udara; (2) teknologi penginderaan jauh memiliki dampak pengaruh positif terhadap kualitas foto udara; (3) pelatihan dan penginderaan jauh memiliki dampak pengaruh positif terhadap hasil kualitas foto udara secara simultan. Kualitas foto udara lebih ditingkatkan oleh teknologi penginderaan jauh daripada pelatihan. Oleh karena itu, penggunaan sensor harus mengikuti kaidah fotogrametri dan tujuan pemetaan, sehingga dapat menghasilkan informasi foto udara yang lebih akurat dan presisi.</p> 2024-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/article/view/12417 Pemetaan Organisasi Ruang Pulau Sebatik Dalam Mendukung Kawasan Strategis Nasional Bidang Pertahanan Dan Keamanan 2023-10-21T14:25:37+07:00 Agung Satriyo Nugroho agung.satriyo@ugm.ac.id R Rijanta rijanta@ugm.ac.id Purwo Santoso psantoso@ugm.ac.id Muh Aris Marfai arismarfai@ugm.ac.id <p>Kawasan perbatasan negara di Indonesia telah di tetapkan menjadi kawasan strategis dalam bidang pertahanan dan keamanan, namun demikian masyarakat di lokasi tersebut membutuhkan interaksi lintas negara dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah (1) memetakan pola pemanfaatan ruang di desa-desa perbatasan Pulau Sebatik, (2) memetakan struktur ruang yang terbentuk berdasarkan distribusi fasilitas pelayanan di desa-desa perbatasan Pulau Sebatik, dan (3) menilai kesesuaian antara organisasi ruang Pulau Sebatik dengan ketetapan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) bidang Pertahanan dan Keamanan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data sekunder dengan satuan desa, dan data primer dengan wawancara semi-terstruktur dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa organisasi ruang Pulau Sebatik yang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Bidang pertahanan keamanan ini masih belum optimal diarahkan mendukung pengembangan aktivitas pertahanan dan keamanan. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan beberapa parameter dalam aktivitas pertahanan dan keamanan belum termanifestasikan baik dalam struktur maupun pola ruang.</p> 2024-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/article/view/14291 Kaji Cepat Dampak Bencana Gempa Bumi Cianjur Berbasis Unmaned Aerial Vehicle (UAV) 2024-01-24T06:57:31+07:00 agung adiputra agung_adiputra@uhamka.ac.id Siti Dahlia sitdahlia@uhamka.ac.id Alwin alwin@uhamka.ac.id Wira Al Hakim alwin@uhamka.ac.id <p>Kaji cepat bencana berbasis data keruangan atau pemetaan saat kejadian bencana dapat membantu dalam penanganan bencana alam terutama ketika masa tanggap darurat bencana. Teknologi pemetaan berbasis UAV dilakukan pada saat gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada 21 November 2022. Bencana yang disebabkan oleh aktivitas sesar lokal Cugenang belum pernah terpetakan sebelumnya, sehingga menimbulkan dampak kerusakan yang cukup parah dan korban jiwa hingga 602 orang. Tujuan kaji cepat bencana gempa bumi Cianjur berbasis UAV adalah untuk melakukan <em>assessment</em> yang mendukung penanganan darurat bencana. Metode dalam kaji cepat bencana gempa ini ini menggunakan pendekatan deskriptif dari hasil pemotretan udara dan survei terestris. Produk akhirnya adalah peta kerusakan fisik pada bangunan, infrastruktur, dan sumber daya alam yang dikombinasikan jumlah korban jiwa dan korban luka maupun penyintas yang bertahaaan di lokasi terdampak. Hasil pemotretan udara menunjukkan kerusakan utama terjadi di 9 desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Cugenang dan Pacet. Kerusakan berupa perumahan sebanyak rusak Ringan 27.940, rusak Sedang, Rusak Berat 17.097 dan Jumlah kesuluruhan terdampak 59.574. Selain itu, gempa ini juga menewaskan setidaknya 635 orang, dengan mayoritas kematian terjadi di Kabupaten Cianjur, Cipanas, dan Pacet. Pemetaan cepat kerusakan saat tanggap darurat menjadi sangat efektif saat sepuluh hari pertama. Hambatan medan dapat diatasi meskipun seringkali terkendala perizinan terbang yang harus bergantian dengan wahana lain seperti helicopter yang menyalurkan bantuan kepada korban.</p> 2024-01-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL)