Evaluasi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Terhadap Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor

Aditya Ramadhan, Muhamad Kurniawan

Abstract

Pengembangan wilayah yang terjadi di suatu daerah sejatinya harus sesuai dengan perencanaan tata ruang agar tejadinya sinergi antara kelestarian, rasa aman, dan kesejahteraan dalam kualitas hidup penduduknya. Kecamatan Cisarua termasuk wilayah di sisi selatan Kabupaten Bogor serta berbatasan dengan Kabupaten Cianjur yang memilki topografi dataran tinggi sehingga diasumsikan dengan zona rawan bencana tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta kerawanan tanah longsor berdasarkan tiga klasifikasi yaitu rendah, sedang, dan tinggi serta mengevaluasi perencaan pola ruang khususnya area permukiman terhadap peta kerawanan tanah longsor tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skoring dan pembobotan. Selanjutnya, dilakukan teknik tumpang susun (overlay) dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografi menggunakan lima variabel fisik yaitu kondisi geologi, kemiringan lereng, curah hujan, penggunaan lahan, dan jenis tanah. Berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan, Kecamatan Cisarua memiliki zona kerawanan rendah seluas 20,84 Km2 atau sebesar (31,24%), zona kerawanan sedang seluas 32,21 Km2 atau sebesar (48,28%), dan zona kerawanan tinggi seluas 13,66 Km2 atau sebesar (20,48%). Pada evaluasi pola ruang terhadap zona rawan tanah longsor, tidak terdapat zona kerawanan tinggi dalam deliniasi kawasan permukiman. Kesimpulannya, rencana pola ruang khususnya permukiman yang telah dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah sudah tepat untuk pengembangan wilayah di Kecamatan Cisarua.

Full text article

Generated from XML file

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. (2019). Kecamatan Cisarua Dalam Angka. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor.

BNPB. (2013). Indeks Risiko Bencana. In Bnpb. http://inarisk.bnpb.go.id/irbi.

Dewi, T. S., Kusumayudha, S. B., & Purwanto, H. S. (2017). Zonasi Rawan Bencana Tanah Longsor Dengan Metode Analsis GIS: Studi Kasus Daerah Semono dan Sekitarnya Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Mineral, Energi Dan Lingkungan, 1(1), 50. https://doi.org/10.31315/jmel.v1i1.1773.

Fahmi, F., Sitorus, S. R. ., & Fauzi, A. (2016). Evaluasi Pemanfaatan Penggunaan Lahan Berbasis Rencana Pola Ruang Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tataloka, 18(1), 27. https://doi.org/10.14710/tataloka.18.1.29-46.

Hardianto, A., Winardi, D., Rusdiana, D. D., Putri, A. C. E., Ananda, F., Devitasari, Djarwoatmodjo, F. S., Yustika, F., & Gustav, F. (2020). Pemanfaatan Informasi Spasial Berbasis SIG untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 1(1), 23–31. https://doi.org/10.23960/jgrs.2020.v1i1.16.

Hasnawir, H. (2012). Intensitas Curah Hujan Memicu Tanah Longsor Dangkal Di Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 1(1), 62. https://doi.org/10.18330/jwallacea.2012.vol1iss1pp62-73.

Kahal, A. Y., Abdelrahman, K., Alfaifi, H. J., & Yahya, M. M. A. (2021). Landslide hazard assessment of the Neom promising city, northwestern Saudi Arabia: An integrated approach. Journal of King Saud University - Science, 33(2), 101279. https://doi.org/10.1016/j.jksus.2020.101279.

Kusrini, K., Suharyadi, S., & Hardoyo, S. R. (2016). Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor yang Mempengaruhinya di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Perubahan Penggunaan Lahan Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, 25(1), 25–40. https://doi.org/10.22146/mgi.13358.

Mandal, B., & Mandal, S. (2018). Analytical hierarchy process (AHP) based landslide susceptibility mapping of Lish river basin of eastern Darjeeling Himalaya, India. Advances in Space Research, 62(11), 3114–3132. https://doi.org/10.1016/j.asr.2018.08.008.

Omukuti, J., Megaw, A., Barlow, M., Altink, H., & White, P. (2021). The value of secondary use of data generated by non-governmental organisations for disaster risk management research: Evidence from the Caribbean. International Journal of Disaster Risk Reduction, 56(January), 102114. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2021.102114.

Pangaribuan, J., Sabri, L. M., & Amarrohman, F. J. (2019). Analisis Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Magelang Menggunakan Sistem Informasi Geografis Dengan Metode Standar Nasional Indonesia Dan Analythical Hierarchy Process. Jurnal Geodesi Undip, 8(1), 288–297.

Permadi, M. G., Tjahjono, B., & Baskoro, D. P. T. (2018). Identifikasi Daerah Risiko Bencana Longsor Di Kota Bogor. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 20(2), 86–94. https://doi.org/10.29244/jitl.20.2.86-94.

Priyono. (2015). Hubungan klasifikasi longsor, klasifikasi tanah rawan longsor dan klasifikasi tanah pertanian rawan longsor. Gema, 27(49), 1602–1617.

Rachmawati, T., Muta'ali, L., & Santosa, L. W. (2013). Kajian Daya Dukung Bioekologikawasan Puncak Kabupaten Bogor. Majalah Geografi Indonesia, 27(2), 180–197. https://doi.org/10.22146/mgi.13430

Rahman, D. A. (2011). Di Pusat Studi Satwa Primata IPB Dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango"¯: Penyiapan Pelepasliaran Dede Aulia Rahman.

Sarya, G., Andriawan, A. H., Ridho, A., & Seputro, H. (2014). Intensitas Curah Hujan Memicu Tanah Longsor Dangkal di Desa Wonodadi Kulon. Jurnal Pengabdian LPPM UNTAG Surabaya, 1(1), 65–71.

Sihotang, D. M. (2016). Metode Skoring dan Metode Fuzzy dalam Penentuan Zona Resiko Malaria di Pulau Flores. Jurnal Nasional Teknik Elektro Dan Teknologi Informasi (JNTETI), 5(4), 302–308. https://doi.org/10.22146/jnteti.v5i4.278

Srinivas, R., Singh, A. P., Dhadse, K., Garg, C., & Deshmukh, A. (2018). Sustainable management of a river basin by integrating an improved fuzzy based hybridized SWOT model and geo-statistical weighted thematic overlay analysis. Journal of Hydrology, 563(May), 92–105. https://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2018.05.059

Sulistio, S., Rondonuwu, D. M., & Poli, H. (2020). ISSN 2442-3262 Jurnal Spasial Vol 7 . No . 1 , 2020. 7(1), 164–175.
Susanti, P., Miardini, A., & Harjadi, B. (2017). Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Analisis Kerentanan Tanah Longsor Sebagai Dasar Mitigasi Di Kabupaten Banjarnegara, 1(1), 49–59.

Trimarwanti, T. K. E. (2014). Evaluasi Perubahan Penggunaan Lahan Kecamatan di Daerah Aliran Sungai Cisadane Kabupaten Bogor. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 10(1), 43. https://doi.org/10.14710/pwk.v10i1.7632

Yassar, M. F., Nurul, M., Nadhifah, N., Sekarsari, N. F., Dewi, R., Buana, R., Fernandez, S. N., & Rahmadhita, K. A. (2020). Penerapan Weighted Overlay Pada Pemetaan Tingkat Probabilitas Zona Rawan Longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.23960/jgrs.2020.v1i1.13.

Authors

Aditya Ramadhan
aditya.ramadhan01@ui.ac.id (Primary Contact)
Muhamad Kurniawan
Ramadhan, A., & Muhamad Kurniawan. (2021). Evaluasi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Terhadap Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 5(2), 73–83. https://doi.org/10.22236/jgel.v5i2.7019
Copyright and license info is not available

Article Details