Pengelolaan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan: Kasus Tanjung Lesung Provinsi Banten
Abstract
Kolaborasi penta-helix (akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media) adalah faktor kunci pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan. Pariwisata merupakan salah satu industri tercepat dan terbesar di Indonesia yang menjadi sektor terkuat pada lima tahun terakhir. Untuk itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan (1) aksesibilitas tujuan, atraksi, dan amenitas (3-A), (2) pentahelix ABGCM (akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media) komitmen dalam pengembangan destinasi, (3) bentuk atau jenis promosi pariwisata, (4) langkah untuk menyiapkan sumber daya manusia pariwisata, dan (5) langkah dan model baru untuk mempercepat promosi destinasi pariwisata Tanjung Lesung berbasis pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analitis untuk mempelajari dan menganalisis berbagai indikasi, data, dan fenomena. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya manusia (HRD) belum memenuhi persyaratan minimum sertifikasi kompetensi. Untuk mempercepat pengembangan dan peningkatan destinasi Tanjung Lesung, perlu diterapkan model baru pariwisata berbasis masyarakat berkelanjutan dengan strategi pro-job, pro-poor, pro-growth, dan pro-environment.
Full text article
References
Bramwell, B., Higham, J., Lane, B., & Miller, G. (2017). Twenty-five years of sustainable tourism and the Journal of Sustainable Tourism: looking back and moving forward. Journal of Sustainable Tourism, 25(1), 1–9. https://doi.org/10.1080/09669582.2017.1251689
Buckley, R. (2012). Sustainable tourism: Research and reality. In Annals of Tourism Research. https://doi.org/10.1016/j.annals.2012.02.003
Dibra, M. (2015). Rogers Theory on Diffusion of Innovation-The Most Appropriate Theoretical Model in the Study of Factors Influencing the Integration of Sustainability in Tourism Businesses. Procedia - Social and Behavioral Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.443
Franjaya, E. E., & Prastiwi, I. (2020). Study on Tourism Potency and Planning of Techno-Edu Tourism in Institut Teknologi Sumatera. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 501, 012021. https://doi.org/10.1088/1755-1315/501/1/012021
Kemenpar. (2016). Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas 2016 - 2019. Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata "Akselerasi Pembangunan Kepariwisataan Dalam Rangka Pencapaian Target 12 Juta Wisman Dan 260 Juta Wisnus 2016.”
Kiper, T. (2013). Role of Ecotourism in Sustainable Development. In Advances in Landscape Architecture. https://doi.org/10.5772/55749
Kurniawati, E., Hamid, D., & Hakim, L. (2018). Peran Masyarakat dalam Perencanaan dan Pengembangan Desa Wisata Tulungejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 54(1), 8–14.
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id%0A8
Leslie , D. (2015). Responsible Tourism . Glasgow UK : Caledonian University.
Lohmann, G. (2018). Tourism Theory . Brisbane : Griffith University .
Lu, J., & Nepal, S. K. (2009). Sustainable tourism research: An analysis of papers published in the Journal of Sustainable Tourism. Journal of Sustainable Tourism, 17(1), 5–16. https://doi.org/10.1080/09669580802582480
Ministry of Tourism RI. (2018). LITBANGJAKPAR (Tourism Policy R & D) Research Journal. Research Journal of Ministry of Tourism.
Morpeth, M. (2015). Planning for Tourism. UK Leeds: Leeds Beckett University.
World Travel & Tourism Council. (2018). Travel & Tourism Economic Impact 2018 World. Travel and Tourism Impact 2018. https://doi.org/10.1093/elt/ccr029