PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (Studi Komparasi Metode Pembelajaran Geografi Kelas XI IPS SMAN 01 Tanjung Agung Sumatera Selatan)
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara penggunaan model pembelajaran Make a Match dengan model pembelajaran Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu quasi eksperimen dengan pendekatan komparatif, yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian antara dua kelompok penelitian. Pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling, dengan cara dibagi 2 kelas atau kelompok eksperimen. Kelompok pertama dengan jumlah 34 siswa yang akan diberikan perlakuan model pembelajaran Make a Match, dan kelompok kedua dengan jumlah 34 siswa yang akan diberikan model pembelajaran Numbered Heads Together. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada materi kompetensi dasar menjelaskan pengertian fenomena bisofer dan menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan, pada siswa kelas XI IPS I dan XI IPS II yang menggunakan model pembelajaran Make a Match sebesar 66,32, sedangkan yang menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together sebesar 77,85. Uji hipotesis diketahui bahwa thitung > ttabel. Hal ini berarti ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa antara penggunaan Model Pembelajaran Make a Match, dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Make a Match, Numbered Heads Together, Hasil Belajar Geografi
ABSTRACT
This study aims to determine difference of outcomes learning student between the using model Make a Match learning, and model Numbered Heads Together On Geography Lesson Class XI IPS. This research using quasi experimental with a comparative approach, to differentiate or compare the results between the two groups research. Technical sampling in this research used cluster sampling is object divided into 2 classes or the experimental group. The first group consist of 34 students, who will be given treatment study model Make a Match, and the second group consist of 34 students who will be given the learning model Numbered Heads Together. The result showed that on material the phenomenon of biosfer and analyzing the distribution of animals and plants, the average
28
Jurnal Geografi Edukasi dan Lingkungan, Vol. 1, No. 1, Juli 2017:27-35
student learning outcomes XI IPS class I and II XI IPS using model Make a Match of 66.32, while those using learning model Numbered Heads Together for 77.85. It known that the result of rsearch thitung> ttabel, and there is a significant difference in student learning outcomes between the use Learning Model Make a Match, and Learning Model Numbered Heads Together.
Keywords: Learning Model Make a Match, Numbered Heads Together, Geography Learning Outcomes.
Full text article
References
35
Jurnal Geografi Edukasi dan Lingkungan, Vol. 1, No. 1, Juli 2017:27-35
Eveline Siregar dan Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Miftahul Huda (2012). Coopertaive Learning: Metode, Teknik, Structur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Miftahul Huda,. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda Karya
Trianto. (2009). Mendesain model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta : Prenada Nadia Group.
Warsono & Heriyanto. (2013). Pembelajaran Aktif. Bandung: Rosda Karya