PEMBELAJARAN "CONTEXTUAL COLLABORATING LEARNING” BERBASIS PENDIDIKAN KEBENCANAAN STUDI KASUS: DAS BOMPON, MAGELANG, JAWA TENGAH

Heni Masruroh, Junun Sartohadi, Muhammad Anggri Setyawan

Abstract

Indonesia is the Country which has potential disaster. Education as an effort to
transform knowledge and technology is expected as one of disaster risk reduction effort.
The implementation of education is expected to increase sustainable education and
student's critical thinking. The purpose of this article is to apply "Contextual
Collaborative Learning” based on disaster education in the Bompon Catchment. The
concept of contextual collaborative learning is obtained by observation student's field
study and research of society dedication in the Bompon Catchment. The concept of
learning design development "Collaborative Learning” can be done by 3 steps, such as
i) orientation related the environmental condition in the Bompon Catchment; ii)
observation and measurement related the geomorphology process such as landslide,
erosion, and drought; iii) Focus Group Discussion to developing the media learning
product based on the orientation, field observation and measurement.
Keyword: Collaborative Learning, Disaster Education, and Bompon Catchment.

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang berpotensi terjadi bencana alam. Pendidikan sebagai
upaya transformasi pengetahuan dan teknologi diharapkan sebagai salah satu upaya
pengurangan risiko bencana. Bentuk implementasi pendidikan berupa pengajaran
diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan, dapat mengaitkan materi ajar dengan
kondisi lingkungan sekitar, meningkatkan pemahaman dan daya kritis peserta didik.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Penerapan Pembelajaran "Contextual
Collaborative Learning” Berbasis Pendidikan Kebencanaan di DAS Bompon. Konsep
pembelajaran "Contextual Collaborative Learning” diperoleh berdasarkan hasil
pengamatan kegiatan lapangan di wilayah DAS Bompon oleh mahasiswa dari beberapa
Universitas dan kegiatan pengabdian masyarakat. Penerapan "Contextual Collaborative
Learning” dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu i) Orientasi atau pengenalan wilayah DAS
Bompon secara umum; 2) pengamatan dan pengukuran proses-proses geomorfologi
seperti longsor, erosi, dan kekeringan; 3) Diskusi terarah untuk pengembangan produk
media pembelajaran hasil orientasi, pengamatan dan pengukuran lapangan.
Kata Kunci: Contextual Collaborative Learning, Pendidikan Kebencanaan, dan DAS
Bompon

Full text article

Generated from XML file

References

Crawford, M. 2001. Contextual Teaching and
Learning: Strategy for Creative
Constructivist Classroom.
Dillenbourg. 1999. What do you mean by
"Collaborative Learning?” In P.
Dillenbourg(Ed), Collaborative
Learning: Cognitive and
Computational Approaches, oxford:
Elsevier.
Marjan dan Mozhgan. (2011). Collaborative
Learning: What is it? Social and
Behavioral Sciences , 491-495.
Rostana, E. C., 2002. Pembelajaran dan
Pengajaran Kontekstual. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar daTI Menengah Direktorat
Sekolah Lanjutan Pertama.
Susilo, H. 2001. Pembelajaran Kontekstual
untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa. Makalah disampaikan pada
Seminar Pembelajaran dengan
Filosofi Konstruktivisme. Jombang,
22 September 001.
Thayapran, et al. 2014. Disaster Management
Education Through Higher
EducationIndustry Collaboration in the Built Environment. Science
Direct: Procedia Economic and
Finance 18 p. 651-658.
Westen, Van, et al. 2011. Guide Book: Multi
Hazard Risk Assessment. Enchede
Netherland: ITC

Authors

Heni Masruroh
henimasruroh@rocketmail.com (Primary Contact)
Junun Sartohadi
Muhammad Anggri Setyawan
Author Biographies

Heni Masruroh

Geo Informasi untuk Tata Ruang dan Kebencanaan Universitas Gadjah Mada ,Yogyakarta

Junun Sartohadi

Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Masruroh, H., Sartohadi, J., & Setyawan, M. A. (2017). PEMBELAJARAN "CONTEXTUAL COLLABORATING LEARNING” BERBASIS PENDIDIKAN KEBENCANAAN STUDI KASUS: DAS BOMPON, MAGELANG, JAWA TENGAH. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 1(1), 1–6. https://doi.org/10.29405/jgel.v1i1.450
Copyright and license info is not available

Article Details