Kajian Risiko Bencana Kekeringan Di Kabupaten Cianjur

M.Galih Permadi, Agung Adiputra

Abstract

Kejadian kekeringan merupakan masalah rutin di Kabupaten Cianjur yang perlu di tanggulangi melalui persiapan dan perencanaan. Penanggulangan kekeringan dapat diumlai dengan kajian risiko bencana, sehingga dapat mengurangi tingginya dampak kerugian. Kajian risiko bencana merupakan penilaian (assessment) pra bencana yang dilakukan dengan metode analisis keruangan melalui pemberian skor pada setiap parameter berdasarkan pada kontribusi relatif terhadap kekeringan. Parameter yang dipergunakan adalah curah hujan, ketersediaan sumber air, penggunaan lahan, jenis tanah dan kemiringan lereng. Hasil analisis menunjukkan wilayah dengan kelas bahaya tinggi seluas 23.263,4 ha, dan wilayah dengan tingkat bahaya sedang seluas 314.145,6 ha. Kekeringan umumnya terjadi di wilayah bagian selatan dan tenggara Kabupaten Cianjur yang lebih dekat ke arah laut. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah topografi wilayah yang tidak terjangkau pasokan air dari pegunungan, dan curah hujan yang lebih rendah dari wilayah utara. Wilayah yang memiliki kerentanan tinggi adalah Kecamatan Cidaun, Kecamatan Takokak, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Naringgul. Keterpaparan menurut jarak dari ibukota kabupaten Cianjur adalah wilayah Karang Tanah sebagai yang terluas, disusul oleh Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cibeber.

Full text article

Generated from XML file

Authors

M.Galih Permadi
galih@unmus.ac.id (Primary Contact)
Agung Adiputra
Permadi, M., & Adiputra, A. (2019). Kajian Risiko Bencana Kekeringan Di Kabupaten Cianjur. Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 3(1), 34–44. https://doi.org/10.29405/jgel.v3i1.2991
Copyright and license info is not available

Article Details