Pengaruh Pelatihan Dan Teknologi Penginderaan Jauh Terhadap Kualitas Salah Satu Komponen Intelijen Geospasial (Studi Kasus Foto Udara Pangkalan Militer)
Abstract
Pemanfaatan teknologi kecerdasan informasi spasial atau dikenal dengan geospasial intelijen menjadi populer digunakan dalam mencari informasi komponen strategis salah satuya adalah informasi mengenai pangkalan militer. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui dan menganalisis dampak pengaruh pelatihan dan teknologi penginderaan jauh terhadap kualitas salah satu komponen intelijen geospasial (foto udara pangkalan militer). Populasi penelitian ini adalah seluruh personel khusus pemotretan udara di salah satu unit militer di Jakarta yang berjumlah 86 orang. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus, dengan mengambil 100% jumlah populasi yang ada di unit tersebut, yaitu sebanyak 86 responden. Pada pengumpulan data digunakan metode dengan melakukan studi dokumentasi literature dan kuisioner. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan software Ms Excel dan SPSS 24. Kuesioner sebagai instrumen penelitian divalidasi dengan korelasi Pearson (Product Moment) sementara reliabilitas instrumen diukur dengan Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R) sebesar 83.70%, disimpulkan bahwa kemampuan variabel independen (pelatihan dan teknologi penginderaan jauh) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (kualitas foto udara pangkalan militer) sebesar 83.70%, sedangkan sisanya merupakan variabel yang tidak terungkap. Temuan penelitian adalah (1) pelatihan memiliki pengaruh positif terhadap hasil kualitas foto udara; (2) teknologi penginderaan jauh memiliki dampak pengaruh positif terhadap kualitas foto udara; (3) pelatihan dan penginderaan jauh memiliki dampak pengaruh positif terhadap hasil kualitas foto udara secara simultan. Kualitas foto udara lebih ditingkatkan oleh teknologi penginderaan jauh daripada pelatihan. Oleh karena itu, penggunaan sensor harus mengikuti kaidah fotogrametri dan tujuan pemetaan, sehingga dapat menghasilkan informasi foto udara yang lebih akurat dan presisi.
Full text article
References
Avery, E. (1990). Penafsiran Potret Udara (terjemahan Abdurochman, disunting oleh Prawirohatmodjo). Jakarta: Akademika Pressindo.
Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga: Jakarta.
Clarke, K. C. (2020). Geospatial Intelligence. International Encyclopedia of Human Geography (Second Edition, Vol. 6, pp. 127–130). Elsevier. Https://doi.org/10.1016/B978-0-08-102295 -5.10550-5
Dessler, G. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Indeks, Jakarta.
Lillesand T.M. & Kiefer R.W. (1990). Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra (terjemahan oleh Dulbahri, dkk, disunting oleh Sutanto). Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Linder, W. (2003). Digital Photogrammetry : A Practical Course. Netherlands: Springer.
Lindgren, D.T. (1985). Penginderaan Jauh Untuk Perencanaan Penggunaan Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lubis, K.A. (2008). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Http://www.repository.usu.ac.id>bitsteam.
Mabesau. (2002). Buku Petunjuk Pelaksanaan Tentang Pedoman Pembinaan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan dan Kerja. Jakarta
Mondy, R.W. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Terj. Edisi Kesepuluh Jilid I. Erlangga: Jakarta
Noe, R.A., Hollenbeck, J. R., Gerhart, B., & Wright, P. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Salemba Empat: Jakarta.
Prahasta, E. (2008). Model Permukaan Dijital. Informatika. Bandung.
Prost, G. L. (2014). Remote Sensing for Geoscientist, Image Analysis and Integration (3rd ed.). Taylor & Francis Group.
Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.