Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri <p><span style="color: #000080;"><strong>Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia</strong></span> is a peer-reviewed scientific open access journal, with&nbsp;<strong>e-ISSN&nbsp;<a href="http://u.lipi.go.id/1534217873" target="_blank" rel="noopener">2654-4199.&nbsp;</a></strong>It has been published by Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA in cooperate with Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Serta Pengajarannya <a href="https://drive.google.com/file/d/1EZ-c502WMJXI4MaxsjIrgcHqqqGu5F2E/view?usp=sharing">(PPJB-SIP)</a> <span style="color: #000080;"><strong>Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia</strong></span>&nbsp;is published since 2018. <span style="color: #000080;"><strong>Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia</strong></span>&nbsp;is issued semiannually: in March and September.</p> en-US syarifbahagia@uhamka.ac.id (Dr. Syarif Hidayatullah, M.Pd) pbsi@uhamka.ac.id (Dr. Achmad Abi Mubarok, M.Pd.) Tue, 30 Sep 2025 16:20:55 +0700 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Implementasi Kajian Kesantunan Berbahasa: Panduan Pembelajaran Bahasa untuk Masyarakat https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/13335 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya kasus kesalahpahaman yang terjadi di media sosial karena ketidakcakapan seseorang dalam berbahasa. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penggunaan bahasa pada media sosial terutama di kalangan kreator konten sebagai <em>role model</em> para pengguna sosial media. Oleh karena itu peneliti memilih video YouTube beberapa pembuat konten yaitu Najwa Shihab, Merry Riana, Khalid Basalamah, dan Raditya Dika untuk diteliti kesantunan berbahasanya menggunakan teori Leech dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 maksim pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa yang dilakukan oleh penutur dan mitra tutur. Para kreator telah berusaha memilih kosa kata yang pantas dituturkan dan mengemasnya menjadi konten yang informatif sesuai bidangnya masing-masing, serta menghibur bagi para penonton. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat diimplikasikan sebagai strategi dalam memilih bahasa, kosa kata, kalimat, cara bertutur untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan, nada bicara, dan kelancaran dalam berbicara, sehingga komunikasi yang sedang dibangun dapat dilakukan dengan baik antara penutur dan mitra tutur.</p> Amanda Maharani, Dadang S Anshori, Khaerudin Kurniawan Copyright (c) 2025 Amanda Maharani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/13335 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Ketidaksantunan Berbahasa pada Generasi Milenial dalam Platform Media Sosial Instagram dalam Perspektif Jonathan Culpaper https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/17478 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena ketidaksantunan berbahasa pada generasi milenial di platform media sosial Instagram berdasarkan perspektif Jonathan Culpaper. &nbsp;Fokus utama kajian ini terletak pada tiga strategi ketidaksantunan, yaitu ketidaksantunan bersikap kasar secara langsung, ketidaksantunan negatif, dan ketidaksantunan sarkasme atau tidak langsung. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi berupa tangkap layar terhadap komentar dan video yang dianggap mengandung unsur ketidaksantunan berbahasa menurut Jonathan Culpaper. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketidaksantunan secara langsung sering muncul dalam bentuk ujaran eksplisit yang menyerang citra diri (<em>face</em>) individu, seperti hinaan langsung atau makian. Ketidaksantunan negatif ditemukan dalam bentuk ancaman, tekanan, atau ujaran yang mengganggu kebebasan berekspresi pengguna lain, terutama dalam diskusi yang bersifat kontroversial. Sementara itu, ketidaksantunan sarkasme atau tidak langsung tercermin dalam penggunaan ironi dan sindiran, yang sering kali terlihat sopan di permukaan tetapi menyampaikan maksud menyerang secara implisit.</p> Yrmina Damayanti, R. Kunjana Rahardi Copyright (c) 2025 Yrmina Damayanti Yrmina Damayanti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/17478 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Analisis Bahasa Persuasi yang Disertai Iming-iming dalam Kasus Human Trafficking di Kabupaten Sumba Timur https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18306 <p class="isiabs"><span style="font-size: 9.5pt; line-height: 107%;">Masalah keuangan menjadi salah satu penyebab utama tingginya kasus perdagangan orang di berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur termasuk Sumba Timur. Pelaku biasanya menggunakan kata-kata yang meyakinkan disertai janji-janji manis untuk menipu dan memanfaatkan korban, terutama mereka yang berasal dari keluarga miskin di daerah terpencil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaku menggunakan bahasa yang membujuk dengan iming-iming untuk menarik korban. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mewawancarai empat orang informan kunci. Hasilnya menunjukkan bahwa pelaku sering menjanjikan uang banyak, cepat kaya, proses keberangkatan yang mudah, pekerjaan yang layak, dan kiriman uang rutin untuk keluarga. Salah satu cara mencegah masyarakat tertipu adalah melalui edukasi yang berkelanjutan. Dengan edukasi, masyarakat bisa lebih waspada terhadap rayuan yang digunakan pelaku perdagangan orang agar tidak terjebak bekerja secara ilegal. Untuk mengurangi perdagangan orang di NTT, khususnya di Sumba Timur, perlu ada peningkatan edukasi berkelanjutan bagi masyarakat, terutama di daerah miskin dan tertinggal, tentang bahaya perdagangan orang serta cara mengenali bujuk rayu pelaku. Selain itu, penting untuk memperluas akses terhadap peluang ekonomi lokal untuk mengurangi ketergantungan pada tawaran kerja ilegal.</span></p> Salmon Pandarangga, Suryani Kurniawi K.L Kapoe, Rambu Hada Indah , Aris Umbu Hina Pari Copyright (c) 2025 Salmon Pandarangga, Suryani Kurniawi K.L Kapoe, Rambu Hada Indah , Aris Umbu Hina Pari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18306 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Penanda dan Petanda dalam Buku Cerita Bergambar Ketika Rob Datang Karya Dwi Astutik https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18487 <p>Karya sastra merupakan ungkapan kreativitas berdasarkan fakta dan imajinasi yang ditulis berdasarkan cerminan kehidupan manusia setelah melalui proses pemikiran terhadap fenomena yang terjadi. Bahasa dalam sebuah karya sastra memiliki daya tarik masing-masing sesuai dengan pengarang dan ciri khasnya. Cerita anak dapat disajikan dalam bentuk buku cerita bergambar untuk menarik minat anak dalam membaca dan membantu pemahaman isi cerita. Selain sebagai hiburan dan kesenangan, anak-anak juga dapat belajar merefleksikan makna karya sastra. Oleh karena itu, menganalisis penanda dan petanda dalam cerita pendek sangat penting untuk memahami makna cerita. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penanda dan petanda dalam buku cerita bergambar <em>"Ketika Rob Datang". </em>Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang berfokus pada makna dan dijelaskan secara deskriptif. Dalam konteks buku cerita bergambar, konsep ini dapat diterapkan untuk menganalisis bagaimana gambar dan teks saling berinteraksi untuk menciptakan sebuah makna.</p> Khaerunnisa, Mutiarani, Lutfi Syauki Faznur, Rina Nuryani, Nur Aini, Zahara Cahya Septiani Copyright (c) 2025 Khaerunnisa, Mutiarani, Lutfi Syauki Faznur, Rina Nuryani, Nur Aini, Zahara Cahya Septiani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18487 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Wujud dan Pelanggaran Etika Jawa dalam Novel Srimpi Pamor Karya Purwadmadi https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18816 <p class="isiabs">Kemunculan konflik akibat pelanggaran etika Jawa menunjukkan kurangnya kesadaran terhadap etika. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan untuk menguraikan wujud dan pelanggaran etika masyarakat Jawa dalam novel <em>Srimpi Pamor </em>sebagai bentuk motivasi bagi generasi saat ini<em>. </em>Penelitian ini dikaji dengan menggunakan teori etika Jawa Franz Magnis Suseno. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data baca dan catat. Kemudian dianalisis dan dijabarkan sampai pada tahap penyimpulan hasil. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya kecondongan terhadap tindakan dan tingkah laku tokoh dalam novel <em>Srimpi Pamor </em>yang masih menaati aturan-aturan yang berlaku. Terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa tokoh di dalam novel, yang menyebabkan keselarasan sosial dan batin terganggu. Namun, secara keseluruhan novel <em>Srimpi Pamor </em>menunjukkan adanya ketaatan masyarakat Jawa terhadap etika Jawa. ketaatan ini berupa tindakan, tingkah laku, dan perkataan masyarakat yang sesuai dengan etika Jawa untuk menghindari terjadinya konflik yang menyebabkan keselarasan hidup terganggu. Sehingga, hasil yang didapat bisa dijadikan sebagai motivasi kehidupan yang beretika bagi generasi saat ini dan seterusnya.</p> Dinda Novita, Sungging Widagdo Copyright (c) 2025 Dinda Novita, Sungging Widagdo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18816 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Hegemoni Patriarki Novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo dan Relevansinya sebagai Bahan Ajar di SMA https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18817 <p class="isiabs"><span style="font-size: 9.0pt; line-height: 107%;">Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk hegemoni patriarki yang terdapat dalam novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo, serta menganalisis relevansinya sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian berupa kutipan-kutipan dalam novel yang merepresentasikan praktik hegemoni patriarki. Temuan data kemudian diklasifikasikan ke dalam enam aspek: budaya, seksualitas, pekerjaan rumah tangga, kekerasan, kekuasaan, dan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 52 data yang merepresentasikan hegemoni patriarki, dengan rincian sebagai berikut: aspek budaya sebanyak 11 data (21,2%), aspek seksualitas 9 data (17,4%), aspek pekerjaan rumah tangga 8 data (15,3%), aspek kekerasan 11 data (21,2%), aspek kekuasaan 7 data (13,4%), dan aspek pendidikan 6 data (11,5%). Dominasi laki-laki atas perempuan dalam novel ini tidak hanya ditampilkan melalui kekuasaan fisik dan verbal, tetapi juga melalui struktur sosial dan norma budaya yang mengekang kebebasan serta hak perempuan.Berdasarkan hasil analisis, novel ini sangat relevan dijadikan bahan ajar sastra di kelas XII SMA karena mengangkat isu-isu sosial yang aktual, terutama ketimpangan gender. Pembelajaran berbasis novel ini dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa, meningkatkan kesadaran terhadap isu sosial, serta memperkuat karakter melalui pemahaman nilai-nilai kemanusiaan dalam karya sastra.</span></p> Revi Ristiyani, Kadaryati, Suryo Daru Santoso Copyright (c) 2025 Revi Ristiyani, Kadaryati, Suryo Daru Santoso https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/18817 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Aktualisasi Diri Kesatria Jawa dalam Lakon Damarwulan Ngratu Ketoprak Tri Manggolo Budoyo https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/19061 <p>Seni pertunjukan ketoprak bagi masyarakat Jawa tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi sarana penyampai gagasan dan nilai budaya. Salah satu gagasan dan nilai yang disampaikan melalui ketoprak adalah konsep kesatria Jawa. Konsep ini tidak disampaikan dalam sebuah uraian sistematis, melainkan disuguhkan secara implisit atau tersamar, sehingga diperlukan upaya pemahaman lebih lanjut dalam aktualisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktualisasi diri kesatria Jawa yang direpresentasikan dalam lakon ketoprak <em>Damarwulan Ngratu</em>. Kesempurnaan diri kesatria Jawa dikaji dengan berangkat dari teori psikologi humanistik Abraham Maslow, khususnya hierarki kebutuhan bertingkat, mulai dari kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri. Representasi kesatria Jawa dalam lakon tersebut sekaligus dibedah berdasarkan simbol dan tanda yang bersemayam pada teks lakon, sehingga digunakanlah model kajian semiotika John Fiske yang membagi pemaknaannya dalam tiga level, yakni realitas, representasi, dan ideologi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data berupa ujaran, sikap, dan tindakan tokoh yang merepresentasikan kesatria Jawa yang bersumber dari pergelaran ketoprak Tri Manggolo Budoyo Lakon <em>Damarwulan Ngratu.</em> Data dihimpun dengan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lewat tokoh utama bernama Damarwulan, konsepsi kesatria Jawa teraktualisasikan dengan terpenuhinya kelima syarat kesatria Jawa <em>wisma, turangga, kukila, wanita, </em>dan <em>curiga.</em> Aktualisasi tersebut mencakupi terpenuhinya kebutuhan fisiologis dan keselamatan (menjadi <em>pekatik</em>, <em>ngenger</em> di kepatihan), kebutuhan cinta dan memiliki (memiliki istri yang dicintai [Anjasmara], mendapatkan istri dari negeri yang ditaklukkan [Wahita dan Puyengan], serta mendapatkan permaisuri [Ratu Kencanawungu]), kebutuhan penghargaan (menjadi senapati Majapahit), dan aktualisasi diri (pemimpin majapahit). Penelitian ini merekomendasikan kajian lebih lanjut terhadap tokoh kesatria lain dalam seni tradisional untuk memperkaya pemahaman tentang psikologi budaya dalam konteks lokal.</p> Lailatun Naimah, Sucipto Hadi Purnomo Copyright (c) 2025 Lailatun Naimah, Sucipto Hadi Purnomo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/19061 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Artikulasi dan Identitas Keislaman dalam Novel Ayat-Ayat Cinta dan Geni Jora https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/20334 <p>Artikulasi dan identitas keislaman menarik untuk dikaji karena di dalamnya memiliki pesan kehidupan yang mendalam. Artikulasi dan identitas keislaman memiliki hubungan yang erat karena artikulasi memperkuat identitas keislaman tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana artikulasi identitas keislaman yang diwujudkan melalui pilihan kata yang digunakan sebagai interaksi antar tokoh; serta bagaimana implementasi identitas keislaman tereduksi melalui kegiatan nyata dalam kehidupan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data novel <em>Ayat-Ayat Cinta </em>karya Habiburrahman El Shirazy dan <em>Geni Jora </em>karya Abidah El Khalieqy. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah <em>close reading.</em> Analisis dilakukan mencakup tahapan klasifikasi, reduksi, interpretasi, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa artikulasi identitas keislaman ditunjukkan dengan pilihan kata yang mengarahkan pada bentuk kesyukuran manusia atas nikmat yang diberikan Allah. Adapun implementasi pada novel <em>Ayat-Ayat Cinta </em>lebih menekankan pada pembangun jiwa yang di dalamnya terkandung ajaran agama yang terbungkus rapi tanpa meninggalkan segi keestetikaannya. Adapun novel <em>Geni Jora </em>mengungkapkan bagaimana sebenarnya kehidupan sosial tokoh dengan berbagai persoalan budaya yang dihadapinya tetapi tetap bertumpu pada nilai-nilai Islam.</p> Sugiarti, Prima Gusti Yanti Copyright (c) 2025 Prima Gusti Yanti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/20334 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Temporalitas dalam Novelet Aki Karya Idrus: Perspektif Heidegger https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/17264 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kajian eksistensialisme dalam sastra Indonesia, khususnya bagaimana karya sastra merepresentasikan pengalaman manusia dalam keterbatasan waktu. Novelet <em>Aki</em> karya Idrus menjadi menarik untuk dikaji karena menampilkan problematika kematian dan kehidupan yang berhubungan erat dengan konsep temporalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dimensi temporalitas dalam novelet <em>Aki</em> dengan menggunakan pisau analisis filsafat Martin Heidegger. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan konsep temporalitas Heidegger sebagai kerangka analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Aki merepresentasikan keberadaan manusia yang selalu berada dalam tiga dimensi waktu secara simultan, yakni masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu tercermin dari pengalaman hidup Aki sebelum ramalan kematiannya, masa kini berpusat pada tanggal 16 Agustus yang diyakini sebagai hari kematiannya, sedangkan masa depan digambarkan melalui harapan dan rencana hidupnya setelah hari tersebut. Ketiga dimensi ini membentuk konstitusi eksistensial yang menegaskan bahwa kehidupan manusia senantiasa terkait dengan keterarahan menuju kematian. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep temporalitas Heidegger tidak hanya hadir secara implisit, eksplisit, dan karikatural dalam novelet <em>Aki</em>, tetapi juga membuka perspektif baru mengenai kematian sebagai “Proyek Eksistensial”. Temuan ini menegaskan posisi Idrus sebagai pengarang yang mampu menghadirkan persoalan eksistensi manusia secara mendalam melalui karya sastra.</p> Nurkalina Pratiwi Suganda, Tedi Permadi, Yostiani Noor Asmi Harini Copyright (c) 2025 Nurkalina Pratiwi Suganda, Tedi Permadi, Yostiani Noor Asmi Harini https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/17264 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700 Moralitas Tokoh Ma, Mi, dan Mo dalam Novel Kita Pergi Hari Ini Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/17636 <p class="isiabs">Penelitian ini bertujuan untuk menemukan moralitas yang dimiliki tokoh Ma, Mi, dan Mo melalui pembelajaran yang mereka alami secara langsung. Penelitian ini menggunakan teori moral yang dikemukakan Lickona serta pandangan filsafat Dewey, dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian mengungkap bahwa tokoh Ma, Mi, dan Mo menerapkan nilai moral <em>disiplin diri</em>, <em>menghargai kebenaran</em>, <em>menghargai hak dan kewajiban</em>, <em>tanggung jawab sosial</em>, <em>memiliki empati</em>, <em>menghormati orang lain</em>, serta <em>adil</em>. Moralitas yang dimiliki oleh tokoh Ma, Mi, dan Mo berlandaskan pada pembelajaran yang mereka alami secara langsung melalui <em>learning by doing</em>, <em>problem-based learning</em>, <em>collaborative learning</em>, <em>school as a social laboratory</em>, serta <em>democracy in education</em>. Temuan paling menonjol dari penelitian ini adalah tokoh Ma yang ternyata paling sering mendapatkan masukan pembelajaran terkait nilai moral karena memiliki watak yang tenang. Fakta menarik penelitian ini terletak pada kombinasi atau perpaduan teori moral Lickona serta pandangan filsafat progresivisme Dewey pada novel bertema fantasi, bukan realitas sosial, berjudul <em>Kita Pergi Hari Ini</em> karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.</p> Natanael Ricky Putra, Kusubakti Andajani, Moch. Syahri Copyright (c) 2025 Natanael Ricky Putra, Kusubakti Andajani, Moch. Syahri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/17636 Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0700