Main Article Content

Abstract

Coronary Artery Disease (CAD) merupakan kondisi dimana terjadi penumpukan plak pada arteri koroner yang menyebabkan arteri koroner menyempit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh terkumpulnya kolestrol sehingga membentuk plak pada dinding arteri dalam jangka waktu yang cukup lama yang disebut aterosklerosis. CAD dapat menyebabkan otot jantung melemah, dan menimbulkan komplikasi seperti gagal jantung dan gangguan irama jantung. Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) atau dikenal juga dengan sebutan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah tindakan minimal invasif dengan melakukan pelebaran dari pembuluh darah koroner yang menyempit dengan balon dan dilanjutkan dengan pemasangan stent (gorong-gorong) agar pembuluh darah tersebut tetap terbuka. Tindakan dilakukan dengan hanya insisi kulit (Percutaneous) yang kecil, kemudian dimasukkan kateter ke dalam pembuluh darah (Transluminal) sampai ke pembuluh koroner dan dilakukan tindakan intervensi dengan inflasi balon dan pemasangan stent (Coronary Angioplasty) agar melebarkan pembuluh darah koroner kembali.


Penelitian ini merupakan studi deskriptif dari laporan kasus seorang pasien dengan usia 70 tahun, laki – laki dengan diagnosa pasien CAD. Pengambilan data angiografi dilakukan langsung dari ruang Kateterisasi Jantung Rumah Sakit.


Berdasarkan hasil tindakan Percutaneous Coronary Intervantion (PCI) telah mampu membuka aliran darah yang mengalami penyempitan untuk dapat menyalurkan darah ke otot jantung. Aliran pembuluh darah diperlihatkan dari hasil Angiografi. Hasil gambaran Angiorgrafi menunjukan perbedaan perubahan penyempitan pada pembuluh darah arteri koroner pasca PCI.


Kata Kunci : CAD, PTCA, PCI

Article Details

How to Cite
Pratiwi, F. (2018). Pemantauan Kateterisasi Jantung Pada Tindakan Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty Terhadap Pasien Coronary Artery Disease. ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia], 3(1), 182–185. https://doi.org/10.22236/arkavi.v3i1.3686