Main Article Content

Abstract

ABSTRAK


Dilated Cardiomiopathy (DCM) merupakan penyakit pada otot jantung, yang ditandai dengan dilatasi (pelebaran) ruang jantung dan penipisan dinding ventrikel, tanpa disertai penyakit arteri koroner, penyakit jantung katup atau penyakit jantung lainnya. Tatalaksana kardiomiopati dilatatif memerlukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan alat ekokardiografi, guna menilai fungsi sistolik dan fungsi diastolik ventrikel kiri. Pada penelitian ini menggunakan data sekunder dengan mengambil data dari berkas rekam medis RS. Jumlah pengumpulan data ekokardiografi terdiri dari 10 pasien dengan kardiomiopati dilatatif yang menjalani prosedur pemeriksaan ekokardiografi. Kemudian secara deskriptif dibandingkan fungsi diastolik LV pada kasus kasus dengan fungsi sistolik (Fraksi Ejeksi) LV <30% dan >30%. Hasil penelitian ini menunjukan pasien dengan EF ≥ 30% gangguan relaksasi (derajat 1) terdapat pada 60%,  20% memiliki gangguan compliance pseudonormal (derajat 2) dan 20%  lainnya dengan gangguan restriktif (derajat 3). Pada pasien dengan EF < 30% gangguan relaksasi (derajat 1) hanya terjadi pada 20% kasus, sedangkan gangguan restriktif (derajat 3) teriadi pada 80% kasus.


Dapat disimpulkan bahwa pasien Kardiomiopati dilatatif dengan EF < 30% lebih banyak mengalami gangguan disfungsi diastolik restriktif (derajat 3-4), sedangkan pada pasien dengan EF ≥ 30% lebih banyak mengalami gangguan disfungsi diastolik gangguan relaksasi (derajat 1).


Kata Kunci : DCM, Fungsi Sistolik dan Fungsi Diastolik


 

Article Details

How to Cite
Putri, A. S., & Fitriani, N. A. (2017). Studi Pendahuluan: Perbandingan Fungsi Sistolik Dan Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri Pada Pasien Kardiomiopati Dilatasi Dengan Fraksi Ejeksi Kurang Dari 30 % Dan Lebih Dari 30%. ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia], 2(2), 156–162. Retrieved from https://journal.uhamka.ac.id/index.php/arkavi/article/view/2449