Pelatihan Sosial Emosional Anak Usia Dini Pada Guru PAUD ‘Aisyiyah Jawa Tengah
Main Article Content
Abstract
Masa anak pra sekolah dikenal juga dengan masa toddler dimana aspek emosi mulai meningkat
karena seiring dengan perkembangan kognitif terhadap pengaruh dari lingkungan sosial di sekitar
anak. Pada masa ini anak mulai menunjukan sikap afektifnya, egosentris dari ke-akuan-nya ketika
melihat dan mengetahui yang tidak disuka. Dari perkembangan yang normal dan sesuai asuhan
yang tepat kewajaran emosional pada anak usia dini masih bisa ditolerir dan diterima akal pikiran.
Namun, karena pengaruh lingkungan sosial terutama dari lingkungan keluarga yang terkadang
memberikan sikap pemanjaan maka cara berpikir anak menjadi tidak berkembang pada tingkah
lakunya yang selalu diladeni dan dilayani. Kondisi ini akan menjadi beban bagi para guru PAUD
dalam proses mendidik dan pembelajaran anak di sekolah. Dalam tujuan pembelajaran PAUD,
anak ketika di sekolah harus dapat mandiri dan belajar melakukan toleransi peduli pada temantemannya,
muncul
empati
pada
kondisi
teman
dan
lingkunganya.
Adapun
hasil
kegiatan
ini
adalah
pemahaman
para guru PAUD ‘Aisyiyah berkaitan dengan perkembangan sosial emosional pada
anak usia dini berada pada kategori cukup tinggi. Dimana mereka memiliki kemampuan
kompetensi dalam menjalani peran tugas dan tanggung jawabnya mendidik anak bangsa. Serta
kegiatan pelatihan sosial emosional anak usia dini ini sangat memberikan manfaat untuk para guru
dalam hal keterampil dan bertambah wawawan pengetahuannya bagaimana menghadapi anak
didik yang mudah tersulut emosinya dan tidak mau berkumpul bermain bersama teman-teman di
kelas.
karena seiring dengan perkembangan kognitif terhadap pengaruh dari lingkungan sosial di sekitar
anak. Pada masa ini anak mulai menunjukan sikap afektifnya, egosentris dari ke-akuan-nya ketika
melihat dan mengetahui yang tidak disuka. Dari perkembangan yang normal dan sesuai asuhan
yang tepat kewajaran emosional pada anak usia dini masih bisa ditolerir dan diterima akal pikiran.
Namun, karena pengaruh lingkungan sosial terutama dari lingkungan keluarga yang terkadang
memberikan sikap pemanjaan maka cara berpikir anak menjadi tidak berkembang pada tingkah
lakunya yang selalu diladeni dan dilayani. Kondisi ini akan menjadi beban bagi para guru PAUD
dalam proses mendidik dan pembelajaran anak di sekolah. Dalam tujuan pembelajaran PAUD,
anak ketika di sekolah harus dapat mandiri dan belajar melakukan toleransi peduli pada temantemannya,
muncul
empati
pada
kondisi
teman
dan
lingkunganya.
Adapun
hasil
kegiatan
ini
adalah
pemahaman
para guru PAUD ‘Aisyiyah berkaitan dengan perkembangan sosial emosional pada
anak usia dini berada pada kategori cukup tinggi. Dimana mereka memiliki kemampuan
kompetensi dalam menjalani peran tugas dan tanggung jawabnya mendidik anak bangsa. Serta
kegiatan pelatihan sosial emosional anak usia dini ini sangat memberikan manfaat untuk para guru
dalam hal keterampil dan bertambah wawawan pengetahuannya bagaimana menghadapi anak
didik yang mudah tersulut emosinya dan tidak mau berkumpul bermain bersama teman-teman di
kelas.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
How to Cite
Heriyani, E. ., Sukmawardani , . C. D., Ramadhani, D. P. ., & Maulidina, I. N. (2021). Pelatihan Sosial Emosional Anak Usia Dini Pada Guru PAUD ‘Aisyiyah Jawa Tengah. Prosiding Abdimasmu, 2(2), 522–531. Retrieved from https://journal.uhamka.ac.id/index.php/abdimasmu/article/view/7640
Section
Articles